
Sudarmanto mengatakan, peristiwa itu terjadi pada pukul 09.45 WIB di depan Plaza Central, Jalan Jenderal Sudirman. Sepeda motor Ducati B 5555 XS milik Andre melaju sangat kencang di jalur lambat di jalan itu.
Di saat yang bersamaan, di depan motor Andre terdapat sebuah mobil Kijang Innova bernomor polisi B 1348 PKP yang dikemudikan Mahendra Tarigan.
"Mobil Innova hendak masuk ke kiri ke dalam gedung Plaza Central, dia udah kasih tanda akan belok. Tapi sepeda motor Ducati justru berusaha menyalip Innova dari arah kiri. Akhirnya, tabrakan tidak bisa dihindarkan," kata Sudarmanto.
Ketika itu, lanjut Sudarmanto, Andre Mamuaya diduga tidak memperhitungkan jarak dan menabrak bumper kiri mobil Kijang Innova.
"Akhirnya dia mental, kepalanya terpentok di pot bunga, dan kemungkinan tewas di tempat karena benturan sangat keras," ujar Sudarmanto.
Saat ini jenazah Andre dibawa ke RS Siloam yang tak jauh dari lokasi kejadian. Sementara Mahendra Tarigan, pengendara Kijang Innova, selamat dari kecelakaan maut itu. Polisi masih menyelidiki penyebab terjadinya kecelakaan ini.
{ 1 comments... read them below or add one }
Bila menyimak kronologi diatas, sepertinya Pak Andre terlalu memaksakan kehendak, tapi pastinya ini semua bukan keinginannya. Ini membuktikan jika kecelakaan bisa terjadi pada siapa saja, kapan saja dan dimana saja.
Turut berduka cita atas meninggalnya Pak Andre Mamuaya. :(
Post a Comment